Jakarta – Rektor Universitas Veteran Bangun Nusantara (Univet Bantara) Prof. Dr. Farida Nugrahani,. M.Hum. menghadiri penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Tahun 2024 yang berlangsung di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa, 24 September 2024. Acara tersebut diinisiasi oleh Direktorat Pendidikan Profesi Guru (PPG), Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Penandatanganan PKS tersebut melibatkan sejumlah perguruan tinggi di seluruh Indonesia yang ditunjuk sebagai penyelenggara PPG. Dalam acara ini, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek Prof. Dr. Nunuk Suryani, memberikan paparan kebijakan tata kelola guru di Indonesia, yang menjadi dasar pelaksanaan PPG 2024.

Penandatanganan Perjanjian Kerjasama dilaksanakan oleh Rektor Universitas Veteran Bangun Nusantara (Univet Bantara) Prof. Dr. Farida Nugrahani,. M.Hum. didampingi oleh Koordinator PPG, Dr. Mukti Widayati, M.Hum. Penyelenggaraan program PPG di LPTK memerlukan Perjanjian Kerja Sama (PKS) terkait penyelenggaraan dan pengelolaan program PPG. program PPG Prajabatan sendiri telah menjadi tawaran luar biasa bagi generasi muda untuk menjadi guru, dan sangat membantu dalam peningkatan kualitas guru.

Dengan berlangsungnya penandatanganan PKS ini, diharapkan pelaksanaan PPG 2024 dapat berjalan lancar dan menghasilkan guru-guru yang kompeten, serta mampu menghadapi tantangan dunia pendidikan yang semakin kompleks.

Sukoharjo – Rektor Universitas Veteran Bangun Nusantara (Univet Bantara) Sukoharjo, Prof Farida Nugrahani menjadi narasumber dalam acara Sekolah Sastra yang digelar oleh Himpunan Sarjana-Kesusastraan Indonesia (Hiski). Kegiatan digelar secara daring melalui zoom, Sabtu (7/9/2024).

Ketua Umum Hiski, Prof Novi Anoegajekti, menyampaikan, Sekolah Sastra ini mengambil tema “Sastra Didaktik” dengan nara sumber Rektor Univet Sukoharjo, Prof Farida Nugrahani. Sekolah sastra akan digelar dalam dua pertemuan dimana pertemuan 1 pada Sabtu (7/9) dan pertemuan 2 pada Sabtu (17/9).

Dalam sesi tanya jawab, muncul pertanyaan ketika menelaah sastra, apa keistimewaan pendekatan didaktis dengan pendekatan yang lain?

Terkait hal itu, Prof Farida Nugrahani selaku narasumber, menyampaikan, jika kalau kembali ke esensi sastra, selain indah harus bisa menghibur dan bermanfaat. Nah, yang bermanfaat tersebut bisa mengambil nilai-nilai kehidupan yang akan bisa mendidik dan mengajar pada penikmat sastra.

“Norma-norma kalau ada pandangan umumnya, cara penyampaian harus disesuaikan dengan perkembangan saat ini. Bagaimana kita, agar bisa menelaah sastra secara didaktik, lebih kepada menangkap nilai-nilai tersebut, itulah yang sedikit membedakan dengan pendekatan lainnya,” paparnya.

Selain itu, lanjutnya, ada pertanyaan bagaimana untuk meningkatkan kepekaan rasa? Menurutnya, untuk bisa menangkap nilai-nilai didaktik dalam sebuah karya sastra perlu banyak pengetahuan yang berkaitan dengan banyak hal. Tentang nilai agama, moral, budaya.

“Hal itu akan bisa menjadi modal bagi seseorang menangkap nilai-nilai didaktik sehingga seorang guru bisa menyiapkan materi yang pas dengan kondisi sekarang,” ujarnya.

Sebagai guru sastra, ujar Prof Farida, bisa membalik paradigma, sebenarnya anak-anak sekarang apa yang kurang, apa yang memprihatinkan?. Guru sastra bisa mencari karya sastra yang mengandung nilai-nilai yang sekiranya bisa mengubah anak menjadi lebih baik dari tampilan yang ada sekarang.

“Semua guru sastra wajib memiliki wawasan luas tentang nilai-nilai kehidupan. Bisa perspektif psikologi, agama, budaya. Tidak mengedepankan nilai-nilai primordial. Bisa memilih karya yang tepat,” ujarnya.

Prof Farida juga mengatakan, kepekaan rasa akan diperoleh karena keseringan, kontinuitas. Perlu “track record” dan sejarah yang panjang.

“Guru sastra tidak harus bisa menciptakan karya sastra karena guru sastra dan sastrawan berbeda. Meski seandainya bisa akan lebih baik. Tapi, seorang guru sastra perlu membaca banyak karya sastra,” tambahnya.

Sukoharjo – Universitas Veteran Bangun Nusantara (Univet Bantara) terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas dan jangkauan publikasi ilmiah. Salah satu upaya konkret yang dilakukan adalah dengan menyelenggarakan Program Internasionalisasi Jurnal, yang diadakan di Ruang Seminar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) pada Rabu (4/9) kemarin. Acara tersebut merupakan bagian dari inisiatif Rumah Jurnal Universitas (RJU) yang berada di bawah koordinasi Bidang I, dan menjadi langkah strategis untuk mendorong jurnal ilmiah di lingkungan Univet Bantara menuju level internasional.

Kegiatan ini dirancang khusus bagi para pengelola jurnal yang saat ini berada di level Sinta 4 dan 5, yang dinilai memiliki potensi besar untuk naik kelas menjadi jurnal internasional. Program ini dihadiri oleh sejumlah praktisi dan pengelola jurnal ilmiah, dengan tujuan memberikan wawasan mendalam mengenai standar-standar yang harus dipenuhi untuk mencapai predikat jurnal internasional.

Pada tahap pertama program ini, Univet Bantara menghadirkan Dr. Singgih Subiyantoro, M.Pd., seorang pakar yang telah berpengalaman panjang dalam pengelolaan jurnal ilmiah, dan saat ini menjabat sebagai editor Jurnal Komunikasi Pendidikan. Dalam sesi ini, Dr. Singgih berbagi pengetahuan mengenai standar-standar jurnal internasional, hingga teknik mendapatkan penulis (author), editor, dan reviewer dari luar negeri.

“Jurnal internasional bukan hanya soal “nama”, tetapi kriteria tertentu yang harus dipenuhi, seperti bahasa, editor, author, dan kriteria lain yang ditetapkan Dikti,  ungkap Dr. Singgih dalam presentasinya. Ia juga menekankan pentingnya meningkatkan visibilitas dan reputasi jurnal agar bisa bersaing di kancah internasional. “Jurnal yang berkualitas akan menarik perhatian peneliti-peneliti global untuk turut berkontribusi, baik sebagai penulis maupun reviewer, yang pada akhirnya akan mendongkrak reputasi jurnal tersebut,” tambahnya.

Kegiatan ini mendapatkan sambutan antusias dari para peserta yang merupakan pengelola jurnal di lingkungan Univet Bantara. Para peserta tidak hanya mendapatkan teori, tetapi juga praktik langsung dalam meningkatkan kualitas jurnal mereka, terutama cara mendapatkan author, editor, dan reviewer luar negeri. Selain itu, strategi untuk melakukan indeksasi jurnal pada pengindeks internasional (DOAJ) juga menjadi fokus kegiatan ini.

Prof. Dr. Ir. Ali Mursyid, W.M., M.P., selaku Koordinator RJU, mengungkapkan harapannya bahwa program ini dapat memberikan dampak nyata bagi pengelola jurnal di Univet Bantara. “Kegiatan ini diselenggarakan sebagai bentuk komitmen Univet Bantara untuk meningkatkan kualitas dan jangkauan publikasi ilmiah kami. Melalui acara ini, kami berharap dapat memberikan dukungan yang berarti bagi akademisi dan peneliti kami dalam mencapai standar internasional yang lebih tinggi,” ujarnya.

Menurut Prof. Ali, internasionalisasi jurnal merupakan langkah penting bagi perguruan tinggi dalam meningkatkan visibilitas di kancah global. “Ketika jurnal kita mampu bersaing di tingkat internasional, maka dampaknya tidak hanya pada peningkatan reputasi institusi, tetapi juga pada pengembangan ilmu pengetahuan secara umum. Kami ingin para akademisi dan peneliti di Univet Bantara dapat berkontribusi lebih banyak dalam diskursus ilmiah global,” tambahnya.

Melalui program ini, Univet Bantara berharap dapat mencetak lebih banyak jurnal internasional. Dengan demikian, Univet Bantara tidak hanya berkontribusi pada peningkatan mutu pendidikan dan penelitian di Indonesia, tetapi juga memperkuat posisinya di tingkat global.

Program Internasionalisasi Jurnal ini merupakan langkah awal dari serangkaian program yang dirancang RJU untuk mendukung pengelolaan jurnal ilmiah di Univet Bantara. Ke depan, Univet Bantara berencana untuk mengadakan pelatihan lanjutan serta membentuk tim pendamping yang akan terus memonitor dan mendukung proses internasionalisasi jurnal-jurnal yang ada. Dengan komitmen yang kuat ini, Univet Bantara optimis dapat menjadi salah satu perguruan tinggi terdepan dalam publikasi ilmiah di Indonesia.

Sukoharjo (30/08) – Tim Program Penguatan Kapasitas Ormawa Himpunan Mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Veteran Bangun Nusantara sukses menggelar pelatihan pembuatan tortilla chips di Desa Jatisawit, Kecamatan Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar hari Rabu, 28 Agustus 2024. Kegiatan yang melibatkan kelompok Karang Taruna dan ibu-ibu PKK setempat ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dan mengembangkan potensi ekonomi lokal. Pelatihan yang berlangsung selama 4 jam memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan kepada peserta dalam mengolah jagung menjadi produk olahan yang bernilai tambah. Dengan bimbingan para mahasiswa, peserta diajarkan mulai dari pemilihan bahan baku berkualitas, proses pembuatan yang higienis, hingga teknik pengemasan yang menarik.

Dian Eva Kumala, mahasiswa Manajemen 2021 (Ketua Tim) mengatakan, “Kami sangat antusias dapat berbagi ilmu dan pengalaman dengan masyarakat Desa Jatisawit. Harapannya, pelatihan ini dapat membuka peluang usaha baru bagi warga dan meningkatkan perekonomian desa.”

Sugeng Wahyudi, A. Md, Sekretaris Desa Jatisawit menyampaikan apresiasi atas inisiatif yang dilakukan oleh Tim PPKO HMP Manajemen. “Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat kami. Kami berharap ke depannya akan ada lebih banyak kegiatan serupa yang dapat memberdayakan masyarakat desa,” ujarnya.

Selain memberikan pelatihan, Tim PPKO HMP Manajemen juga memberikan bantuan berupa peralatan pembuatan tortilla chips dan bahan baku. Hal ini diharapkan dapat mendorong peserta untuk terus berkreasi dan mengembangkan produknya. Ke depan, Tim PPKO HMP Manajemen berencana untuk melakukan pendampingan terhadap kelompok usaha yang terbentuk dari pelatihan ini. Pendampingan akan meliputi aspek produksi, pemasaran, hingga manajemen keuangan. PPKO HMP Manajemen berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam pembangunan masyarakat melalui berbagai kegiatan pengabdian masyarakat.

Sukoharjo (30/08) – Tim program penguatan kapasitas organisasi kemahasiswaan (PPK Ormawa) dari Himpunan Mahasiswa Teknologi Hasil Pertanian (Himateta) Universitas Veteran Bangun Nusantara (Univet Bantara) melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Kepatihan, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri pada bulan Juli hingga Agustus 2024. Kegiatan ini didukung pendanaannya dari Direktorat Belmawa Kemendikbudristek RI. Proses edukasi toga berlangsung interaktif yang dimulai dengan penyampaian materi dari tim mahasiswa dan dilanjutkan dengan penyampaian aspirasi dari para dawis. Edukasi toga dilaksanakan di beberapa wilayah di Desa Kepatihan, yang mencakup sekitar 17 kelompok dawis. Proses edukasi toga berlangsung selama 2 minggu, mulai dari 27 Juli 2024 hingga 5 Agustus 2024. Secara keseluruhan, pelaksanaan edukasi toga dihadiri oleh 105 peserta. Aktivitas tim diawali dengan mengedukasi masyarakat yang tergabung dalam kelompok dasa wisma (Dawis) tentang pentingnya penanaman tanaman obat keluarga (toga) serta pengolahannya

Kegiatan edukasi toga dilanjutkan dengan praktek budidaya toga di 4 area lahan kosong yang dikelola oleh gabungan kelompok dawis di Desa Kepatihan. Komoditas yang ditanam antara lain jahe, kunyit, temulawak, sereh, dan lidah buaya. Bibit toga tersebut didapatkan dari area Sukoharjo. Penanaman toga dilaksanakan bersama-sama dengan para dawis, yang berlangsung dari 10-17 Agustus 2024. Proses budidaya toga dibarengi dengan pemasangan instalasi irigasi tetes agar memudahkan para dawis dalam merawat toga untuk kedepannya. Dengan adanya irigasi tetes, para dawis hanya perlu mengisi bak penampungan air setiap 2 hari sekali untuk menjaga pengairan terus berjalan kontinu dan tanah tetap basah. Hingga saat ini, proses pendampingan dari tim PPK Ormawa Himateta Univet Bantara masih terus berjalan dan kondisi tanaman toga masih terus tumbuh. Harapannya, tanaman toga bisa mencapai proses panen dan dapat diolah menjadi produk olahan berupa jamu. Target dari tim PPK Ormawa selanjutnya adalah mendirikan cafe jamu hasil olahan tanaman toga yang telah ditanam di Desa Kepatihan.

Sukoharjo (30/08) – Tim program penguatan kapasitas organisasi kemahasiswaan (PPK Ormawa)HMP KESMAS Universitas Veteran Bangun Nusantara mengadakan kegiatan kampanye kesehatan yang diadakan di Desa Tanjung, tepatnya berlokasi di Latar Ombo, Pencol, Desa Tanjung Minggu, 25 Agustus 2024. Peserta dalam kegiatan ini mulai dari anak-anak, remaja hingga dewasa. Kampanye kesehatan ini bertujuan agar warga Desa Tanjung waspada terhadap penyakit HIV/AIDS dan agar tercipta kondisi three zero Indonesia bebas HIV/AIDS, selain itu juga diharapkan angka penyebaran penyakit ini dapat ditekan.

Program kesehatan HIV/AIDS merupakan upaya untuk meningkatkan kesadaran, pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang HIV (Human Immunodeficiency Virus) dan AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome). Program ini bertujuan untuk mempromosikan tes HIV, pencegahan dan pengobatan serta mengurangi infeksi HIV. Kampanye kesehatan diadakan oleh Tim PPK Ormawa HMP KESMAS bersama kader waspada HIV/AIDS (Kader WAHID), dan juga berkolaborasi dengan pemua desa setempat. Kegiatan ini dihadiri oleh Bapak Kepala Desa Tanjung, Bapak Camat Kecamatan Nguter, serta dosen pembimbing PPKO HMP KESMAS sebagai tamu undangan.

Kegiatan dimulai dari kegiatan jalan sehat bersama, yang dimulai dari lapangan Latar Ombo Pencol dan juga berakhir di lokasi ini. Jalan sehat ini diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat yang hadir mulai dari anak-anak, remaja putra dan putri, bapak-bapak, ibu-ibu, bahkan lansia. Dalam kegiatan kampanye kesehatan juga diadakan sesi gerakan minum jamu bersama, yang mana gerakan ini bertujuan agar masyarakat mengenal tentang jamu yang berfungsi untuk meningkatkan imun tubuh. Jamu yang disediakan yaitu jamu tradisional seperti temulawak, kunir asem, beras kencur, suruh, asem, dan jamu pahitan.

Di dalam kegiatan ini juga ada bazar dan periksa kesehatan gratis yang menghadirkan petugas kesehatan dari Puskesmas Nguter, seluruh lapisan masyarakat boleh melakukan cek kesehatan gartis di posko kesehatan ini. Mulai dari pengukuran berat badan, tinggi badan, tekanan darah, hingga tes gula darah, pendaftarannya cukup dengan menggunakan KTP saja. Kampanye waspada HIV/AIDS juga merupakan upaya yang dilakukan Tim PPK Ormawa agar dalam masyarakat tidak ada lagi stigma yang buruk terhadap pengidab HIV/AIDS (ODHA), serta masyarakat dapat waspada terhadap penularan penyakit ini dan bisa ikut serta mencegah penularan HIV/AIDS.

Sukoharjo (29/08) – Universitas Veteran Bangun Nusantara (Univet Bantara) dan Pemerintah Kabupaten Sukoharjo hari ini menggelar seminar dan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang bertujuan untuk menguatkan kapasitas dan peningkatan efektivitas Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di wilayah Kabupaten Sukoharjo. Acara yang dihadiri oleh Kepala Dinas PMD Kabupaten Sukoharjo Rohmadi, S.H.M.Si., Sekretaris Dinas PMD Kabupaten Sukoharjo Drs. Joko Waluyo, M.M., PLT Ka. Sub Bag Dinas PMD Kabupaten Sukoharjo Sujarwo, S.E., Pembina YPPP Veteran Sukoharjo Drs. Bambang Margono, M.M., Ketua YPPP Veteran Sukoharjo Drs. Sadewo Suharto, M.M., Rektor Univet Bantara Prof. Dr. Farida Hugrahani, M.Hum, serta tamu undangan lainnya, diharapkan acara ini dapat membuka jalan bagi sinergi yang lebih erat antara perguruan tinggi dan pemerintah daerah. (Rabu, 28/8/2024)

Ketua panitia Made Wedaswari, M.Si., dalam sambutannya menyatakan, “Saya merasa sangat terhormat atas kehadiran Bapak dan Ibu dan antusias yang luar biasa pada acara pagi hari ini. Dukungan anda adalah motivasi besar bagi tim kami. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas dan meningkatkan efektivitas BUMDes dengan memberikan wawasan serta keterampilan praktis kepada pengurus dan pelaku BUMDes. Ini merupakan bagian dari upaya Univet Bantara untuk mendukung pengembangan usaha desa yang berkelanjutan dan berdaya saing, sekaligus sebagai bentuk peblikasi universitas”. Dalam akhir sambutannya Made mengucapkan terimakasih kepada Prof. Dr. Farida Nugrahani, M.Hum Rektor Univet Bantara, Dr. Ir. Sri Hartati, M.Pd. Wakil Rektor I, Ir. Yos Wahyu H, M.Si. Wakil Rektor II, dan Dr. Ir. Sodikin, M.T. Wakil Rektor III. Ucapan terimakasih juga diberikan kepada ketua LPPM, para Dekan, serta panitia gabungan dari Prodi Akuntansi, Prodi Hukum dan Prodi PAUD. Sambutan Made ditutup dengan pantun ringan yang disambut dengan tepuk tangan yang meriah.

Rektor Univet Bantara, Prof. Dr. Farida Nugrahani, M.Hum., dalam sambutannya menyampaikan, “Selamat Pagi dan salam sejahtera bagi kita semua. Kami sangat bahagia dapat berkumpul di tempat ini. Hari ini merupakan momentum yang sangat penting untuk mempererat hubungan antara Univet dengan masyarakat Sukoharjo khususnya pengurus dan pelaku BUMDes. Kami berharap kegiatan ini akan memperkuat sinergi yang saling menguntungkan dan memberikan manfaat bagi semua pihak”. MoU yang ditandatangani menekankan pentingnya kolaborasi antara perguruan tinggi dan pemerintah daerah dalam pengelolaan BUMDes, serta komitmen Univet untuk melaksanakan pengabdian masyarakat.

Kepala Dinas PMD Kabupaten Sukoharjo, Rohmadi M.Si., menambahkan, “Kami sangat mendukung kegiatan ini. Univet Bantara telah menunjukkan peran aktif dalam pendampingan BUMDes. Kami berharap dukungan ini dapat meningkatkan kualitas pengelolaan BUMDes sehingga dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pembangunan desa”. Rohmadi juga menjelaskan mengenai alokasi dana desa dan pentingnyapengelolaan yang baik agar dana tersebut digunakan secara efektif untuk kemajuan desa, serta mengajak semua pihak bersama-sama memanfaatkan dana tersebut.

Drs. Bambang Margono, Pembina YPPP Veteran Sukoharjo, menyampaikan, “Kami berharap kerjasama ini dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif bagi masyarakat Sukoharjo. Kegiatan ini adalah wujud nyata kolaborasi antara Univet dan pemerintah daerah dalam upaya pemberdayaan BUMDes”.

Acara hari ini juga mencakup penandatanganan MoU antara Univet Bantara dan Pemerintah Kabupaten Sukoharjo, menandai komitmen bersama dalam pengembangan dan pendampingan BUMDes di wilayah tersebut. Penandatanganan ini diharapkan akan mendorong keberhasilan dalam pengelolaan dan pemberdayaan ekonomi desa yang berkelanjutan.

Acara disambung dengan sesi pemaparan seminar singkat dari para narasumber ahli di bidang Akuntansi, Hukum dan PAUD dengan sesi tanya jawab dan diskusi antar peserta dan narasumber, serta kesempatan bagi peserta berinteraksi langsung dengan perwakilan dari Univet Bantara. Dengan dilaksanakannya kegiatan ini, diharapkan adanya peningkatan kapasitas BUMDes yang signifikan di Kabupaten Sukoharjo, serta penguatan hubungan antara dunia pendidikan dan masyarakat desa.

Sukoharjo (26/08), Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa) HMP KESMAS melaksanan kegiatan Sosialisasi dan Edukasi Bahaya HIV/AIDS kepada karang taruna yang ada di Desa Tanjung, yang dilaksanakan di Rumah PKK Desa Tanjung Minggu, 11 Agustus 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh sekertaris Desa Tanjung sebagai perwakilan dari Bapak Lurah, bidan Desa Tanjung, dosen pendamping PPKO HMP KESMAS, tim Satgas PPKO Universitas Veteran Bangun Nusantara, Perwakilan Ormawa HMP KESMAS, dan 33 Orang dari karang taruna Desa Tanjung. Kegiatan ini diadakan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan pada remaja yang ada di Desa Tanjung tentang bahaya HIV/AIDS, cara mencegah dan mengetahui tentang penularan HIV/AIDS. Dalam kegiatan ini materi tentang HIV/AIDS disampaikan oleh Dosen Kesehatan Masyarakat Universitas Veteran Bangun Nusantara yaitu Bapak Farid Setyo Nugroho, S.K.M., M.Kes. Bapak Farid sudah memiliki banyak pengalaman dalam menyampaikan materi yang bertemakan tentang HIV/AIDS.

HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh yang dapat melemahkan kemampuan tubuh melawan infeksi dan penyakit. AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah kondisi di mana HIV sudah pada tahap infeksi akhir. Ketika seseorang sudah mengalami AIDS, tubuh tidak lagi memiliki kemampuan untuk melawan infeksi yang ditimbulkan. Remaja adalah masa terjadi fase pertumbuhan dan perkembangan fisik yang disertai dengan kematangan seksual, yang sering kali mengarah pada hubungan intim. HIV/AIDS pada remaja merupakan masalah tersendiri dan perlu ditangani dan dikelola secara terpisah dari HIV pada orang dewasa. Untuk itu, remaja perlu diberi pengertian dan pengetahuan tentang apa itu HIV/AIDS. Berdasarkan data Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Sukoharjo jumlah kasus penemuan baru di Kabupaten Sukoharjo tahun 2023 sejumlah 102 kasus yang terjadi peningkatan dibanding tahun 2022 sebelumnya sejumlah 82 kasus. Pada tahun 2024 data per Bulan Januari terjadi peningkatan kasus baru sejumlah 6 kasus. Jika diakumulasikan kasus HIV/AIDS dari tahun 2008 – 2024 sejumlah 930 kasus yang tersebar di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Sukoharjo. Pada kasus yang terjadi di Kecamatan Nguter angka komulatif mencapai 62 kasus per Januari 2024 yang tersebar di seluruh desa.

Sosialisasi ini diadakan juga sejalan dengan program PPKO HMP KESMAS yaitu “Optimalisasi Desa Sehat Waspada HIV/AIDS Untuk Mencapai Kondisi Three Zero Indonesia Bebas HIV/AIDS 2030”. Setelah kegiatan ini selesai diharapkan remaja yang ada di Desa Tanjung, dapat memahami tentang HIV/AIDS, bahaya HIV/AIDS, dan dapat menghindari kegiatan yang bisa menularkan penyakit tersebut. Selain itu, masyarakat juga diharapkan tidak mendiskriminasi orang sekitarnya yang sudah terkena penyakit tersebut, seperti yang dikatakan Bapak Farid “Jauhi penyakitnya bukan orangnya”. Dalam pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan edukasi ini, dilaksanakan juga posyandu remaja yang mana hal ini mengaktifkan kembali pelaksanaan posyandu remaja yang sudah lama tidak dilaksanakan. Remaja karang taruna yang hadir melakukan pengukuran tinggi badan, berat badan, dan tensi. Remaja putri juga mendapatkan obat penambah darah gratis yang telah disediakan. Sebelum kegiatan diakhiri panitia juga mengadakan kegiatan FGD tentang materi yang telah disampaikan. Diskusi ini bertujuan untuk mengetahui apakah materi yang disampaikan bisa dipahami oleh peserta yang hadir, dan tentu saja diharapkan nantinya peserta dapat mempraktikkan ilmu yang didapat dari materi tersebut.

Sukoharjo (3/8), Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa) HMP KESMAS mengadakan kegiatan Sosialisasi dan Edukasi Penanaman toga kepada ibu-ibu Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Tanjung yang bertujuan agar kelompok wanita tani ini bisa tahu cara penanaman dan perawatan Tanaman Obat Keluarga (toga) yang baik dan benar, serta dapat mengetahui manfaat apa saja yang ada pada tanaman toga.

Kegiatan sosialisasi ini dihadiri anggota KWT Desa Tanjung sejumlah 20 orang, Tim Ormawa HMP KESMAS sejumlah 2 orang, dosen pendamping PPKO HMP KESMAS, Tim Satgas PPKO Universitas Veteran Bangun Nusantara dan Bapak Kepala Desa Tanjung. Pemateri dalam acara ini yaitu Erfan Haiqal Wiranto, S.P yang merupakan salah satu alumni Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Veteran Bangun Nusantara, yang saat ini sedang bekerja di PT. Oat Mitoku Agrio yang bergerak di bidanng pertanian yang mendukung pemerintah dalam mensukseskan ketahanan pangan. Kegiatan sosialisasi diadakan karena PPK Ormawa HMP KESMAS sedang mengadakan kegiatan PPK ini di desa Tanjung. Dalam kegiatan ini selain dijelaskan tentang cara penanaman toga yang baik dan benar juga ada penjelasan tentang manfaat dari tanaman toga itu sendiri. Selain itu, agar tanaman yang ditanam di kawasan KWT lebih bervariasi lagi, dengan ditambahnya penanaman toga.

Sebelum pemaparan dimulai ibu-ibu KWT mengerjakan pretest terlebih dahulu. Dan selanjutnya ibu-ibu KWT mengerjakan post test setelah pemaparan materi, hal ini dilakukan untuk mengukur pemahaman pengetahuan ibu-ibu KWT tentang materi yang disampaikan oleh pemateri. Diharapkan adanya peningkatan pengetahuan dan pemanfaatan ilmu yang telah disampaikan pemateri, terciptanya lahan tanaman obat, dan dihasilkannya jamu dari toga.

Berdasarkan pemaparan materi ternyata tanaman toga memiliki banyak manfaat, seperti tanaman temulawak bermanfaat untuk antioksidan alami, obat kanker, dan meningkatkan nafsu makan, tanaman meniran yang bermanfaat untuk batuk, demam, dan menurunkan tekanan darah, tanaman temu mangga yang bermanfaat untuk sakit perut dan mengobati sesak nafas, serta ada lidah buaya yang bermanfaat untuk menurunkan kadar gula darah, melancarkan buanng air besar, dan mencegah kanker. Dari penyampaian pemateri diatas sejalan dengan program yang dijalankan oleh PPK Ormawa HMP KESMAS yang mana program itu adalah “Optimalisasi Desa Sehat Waspada HIV/AIDS Untuk Mencapai Kondisi Three Zero Indonesia Bebas HIV/AIDS 2030”, Dari pemanfaat tanaman obat seperti temulawak, temu mangga, jahe, kunyit dan meniran yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan imun tubuh.

BANJARMASIN – Dalam rangka meningkatkan kerjasama di lingkup nasional, Rektor Universitas Veteran Bangun Nusantara didampingi jajaran Wakil Rektor I, II dan III melaksanakan kegiatan kunjungan kerja di Pengadilan Tata Usaha Negara Banjarmasin pada Kamis (01/08) lalu.

Kegiatan kunjungan kerja tersebut dalam rangka pelaksanaan penandatanganan kerjasama pengembangan pendidikan bagi kedua pihak, dimana salah satunya bertujuan peningkatan kinerja dan mutu dalam penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi dan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Ketua Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Banjarmasin, Dr. Bambang Heriyanto, S.H., M.H. didampingi Sekretaris serta Kepala Bagian dan Keuangan menyambut baik kerjasama yang dilaksanakan dengan Universitas Veteran Bangun Nusantara, beliau berharap kedepannya nanti dapat mengimplementasikan kesepakatan yang ada.

Rektor Universitas Veteran Bangun Nusantara, Prof. Dr. Farida Nugrahani, M.Hum. mengungkapkan bahwa tujuan dari kerjasama ini adalah untuk dapat melaksanakan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) khususnya program magang bagi mahasiswa Program Studi Hukum yang baru saja berdiri.

Dalam kunjungan kerjanya di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Universitas Veteran Bangun Nusantara juga melaksanakan penandatangan kerjasama dengan Universitas Lambung Mangkurat.

Kerjasama tersebut berkaitan dengan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam rangka mendukung riset dan inovasi nasional, dimana salah satunya adalah bidang pendidikan yang meliputi peningkatan dan pengembangan kompetensi sumber daya manusia, termasuk implementasi Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Copyright © 2022 - UNIVET BANTARA