KKN Univet Bantara Adakan Pelatihan Pembuatan Jahe Instan Beserta Analisis Biaya dan Pemasaran

Sukoharjo – Kelompok 07 KKN Tematik Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo menggelar pelatihan pembuatan jahe instan pada hari minggu, 11 september 2022 mulai pukul 10.00 sampai selesai. Pelatihan tersebut diadakan di Posko KKN kelompok 07 dengan administratif lokasi pada RT 01 RR 02 Dusun Geran, Desa Jendi, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri. Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan tambahan yang ditemukan dan dirasa diperlukan oleh masyarakat sekitar. Selain itu, kegiatan ini juga merupakan permintaan dari ibu – ibu dawis dusun geran agar diadakan pelatihan pembuatan jahe instan. Peserta yang hadir dalam kegiatan ini merupakan perwaklan dari Dawis yang ada di Dusun Geran, jumlah peserta yang hadir ada 14 orang.

Kegitan ini dimulai dengan penjelasan singkat dari ketua KKN kelompok 07 Sdr. Yusuf tentang cara pembuatan dan takaran penggunaan. Kemudian persipan bahan yang digunakan, bahan yang digunakan sendiri ialah Jahe, Gula Pasir, Kayu manis dan Cabai Jawa. Selanjutnya, dilanjut Praktek langsung oleh ibu – ibu perwakilan dawis yang hadir. Pada saat pelatihan ibu – ibu dibagi menjadi 3 kelompok yaitu :

  1. Kelompok persiapan yang bertugas untuk menyiapkan jahe sebelum dimasak. Pada kelompok ini ada 4 orang. Tugas dari kelompok 1 yaitu menimbang jahe dimana pada kesempatan kali ini jahe yang digunakan adalah 100g jahe merah dan 200g jahe emprit. Kemudian mencuci jahe dan membersihkannya. Pada tahap ini pendampingan dan pelatihan dibantu oleh Sdri. Maulina dan Sdr. Onsie. Tahap selanjutnya adalah pemotongan jahe dan penghalusan jahe mengggunakan blender yang dipandu oleh Sdr. Munir. Setelah jahe halus kemudian di peras dan airnya di endapkan kurang lebih selama 1 jam.
  2. Kelompok Pemasak yang bertugas memasak jahe dari cair hingga menjadi serbuk jahe. Kegiatan ini dimulai dari perebusan air jahe yang telah diendapkan tadi, pada proses ini yang digunakan adalah airnya untuk endapannya dibuang dan tidak boleh ada endapan yang ikut masuk dan direbus karena akan membuat kesalahan yang fatal. Ari jahe tersebut direbus dan diberi cabai jawa 2/3 biji dan kayu manis sesuai selera. Perebusan dilakukan hingga cairan mengental dan tinggal setengah. Proses ini kurang lebih membutuhkan waktu 5 – 10 menit. Setelah sudah mengental cabai jawa dan kayu manis dibuang. Kemudian dimasukkan gula sebanyak 500g. Setelah gula dimasukan api dikecilkan dan cairan jahe dan gula diaduk terus. Sehingga cairan tersebut berubah menjadi serbuk. Pada proses ini kurang lebih membutuhkan waktu 20 – 25 menit. Proses ini dilakukan oleh 5 orang ibu – ibu perwakilan dawis yang didampingi oleh Sdr. Yusuf sebagai pemasak dan Sdr. Tauhid sebagai pengukur suhu.
  3. Kelompok Pengemasan yang terdiri dari 5 orang ibu perwakilan dawis. Pada tahap ini tugas yang dikerjakan adalah memblender serbuk jahe yang telah dimasak agar mendapat warna yang lebih putih. Selanjutnya menyaring serbuk agar ukuran serbuk sama. Dan tahap akhir ialah pengemasan yaitu dikemas dengan plastik standingpoch dengan berat 100g. Pada pelatihan ini di dampingi oleh Sdr. Munir selaku bagian blander dan dilanjut Sdr. Handrian dan Sdr. Tinto yang bertugas mengarahkan pada tahap pengemasan.

Untuk pengatur waktu dalam kegiatan dan dokumentasi ada Sdr. Dwi yang bertugas sebgai pencatat waktu. Pembagian tahapan atau kelompok ini dilakukan agar ibu – ibu dawis mengetahui semua proses dari awal hingga akhir namun tidak jenuh menunggu lama.

Setelah tahapan diatas selesai kegiatan ini dilanjut dengan perhitungan atau analisis biaya dan pendapatan. Hal ini disampaikan oleh Ketua KKN sebagai berikut : “ Pada proses pelatihan ini diperlukan jahe sebanyak 600g dengan perincian 400g jahe emprit dan 200g jahe merah namun untuk usaha sebenarnya hanya membutuhkan 500g jahe dengan harga Rp. 6.000,- . kemudian gula pasir 1kg dengan harga Rp. 15.000,- dan rempah ( Cabai Jawa dan Kayu Manis ) Rp. 2.000,- dan akumulasi biaya lainya sebesar Rp. 2.000,- sehingga biaya yang dibutuhkan total Rp. 25.000,-. Produk yang dihasilkan dari proses ini sebanyak 10 bungkus dengan harga jual Rp. 5.000,- hingga Rp. 7.500,-. Jadi penerimaan yang didapat adalah Rp. 50.000 – Rp. 75.000 dan Pendapatan bersih bisa setengah modal bahkan lebih”.

Kegiatan ini pun ditanggapi dengan baik oleh ibu –ibu dawis yang ada yang diungkap oleh ibu larmi dengan berkata “pripun ibu – ibu niki menawi saget dilanjut hasilnipun lumayan”. Ibu – ibu dawis lainya juga sangat antusias dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini. Tujuan dari kegiatan ini ialah menabah inovasi produk dawis Dusun Geran Geritan serta menjaga ketahanan perekonomian masyarakat.Indikator pencapaian yang diharapkan ialah ibu – ibu dapat membuat jahe instan ini. Selanjutnya dapat membuka usaha penjualan jahe instan yang berdaya saing, yaitu dengan penambahan label, produk yang tahan lama, dan warna serta rasa yang khas.

Copyright © 2022 - UNIVET BANTARA